Selasa, 03 April 2012

kesetiaan dan gangguan kepribadian antisosial

A. KESETIAAN


Setiap manusia sangat menginginkan pasangannya untuk bisa setia , kesetiaan dapat hadir disaat ketika kita merasakan kasih sayang kepada orsng lain.Cinta merupakan awal dari sebuah kesetiaan, cinta berawal memang sangat indah, tetapi pada akhirnya pasti akan menyebabkan kesakitan dan luka. Jika kesetiaan tidak dipondasi dengan rasa cinta yang besar, maka jangan harap kesetiaan itu akan ada dalam hubungan kita semua.Kesetiaan juga bisa diartikan sebagai keteguhan hati,ketaatan,dan kepatuhan.Saya adalah salah satu seseorang yang sangat memegang rasa kesetiaan dalam persabatan maupun dalam cinta.Saaya juga sangat berharap bisa mendapatkan pendamping yang bisa setia kepada saya.Karena saya saat ini sedang membahas tentang kesetiaan , saya jadi teringat dengan kisah film favorite saya tentang seekor binatang anjing yang bernama hachiko di tahun 2009 saya mencoba menontonnya di salah satu bioskop terbesar di indonesia, yaitu Blitzmegaplex. Saya mendapatkan rekomendasi dari News Blitz Letter bahwa film HACHIKO sedang digemari oleh banyak sekali pencinta film. Awalnya saya tidak tertarik dengan film yang menceritakan hewan peliharaan (anjing) yang bisa setia dengan tuannya melebihi dari tingkah laku anjing pada umumnya, karena saya berpikir bahwa itu adalah mustahil dan hanya sebuah cerita film pada umumnya. tapi salah satu pegawai dari bioskop terbesar di indonesia tersebut meyakinkan saya bahwa film hachiko sangat luar biasa, so saya berpikir tidak ada salahnya jika saya melihat filmnya. Ini pengalaman saya pertama kali melihat film hachiko, saya akan menceritakan inti dari film ini ketika saya menontonnya.
HACHIKO...... Dimana film ini menceritakan tentang seekor anjing yang sangat setia pada tuannya, melebihi batas kesetiaan anjing pada umumnya. Crita ini bermula pada saat sang professor menemukan seekor anjing kecil di Stasiun Kereta Api Bedridge, Wonsocked, Amerika Serikat, tempat ia biasa pergi untuk bekerja dan pulang dari kerja. Anjing yang berjenis akita itu kemudian diajaknya pulang kerumah dan ia berinama HACHIKO. Professor itu bernama Parker Wilson yang diperankan oleh Richard Gere dan istrinya bernama Cate yang telah diperankan oleh Joan Allen. Sepasang suami istri tersebut memutuskan untuk memeilhara Hachiko hingga tumbuh besar. Tiada hari yang terlewatkan dimana Parker selalu menyisakan waktunya untuk bermain dengan Hachiko.
Suatu hari ketika Hachiko sudah beranjak dewasa , tanpa disangka Hachi mengikuti Parker ke stasiun saat tuannya berangkat kerja. Terpaksa Parker keluar dari kereta untuk mengantarkan Hachi pulang kerumah. Namun ternyata Hachiko menjemputnya di stasiun pukul 17.00. Sejak saat itu Parker membiarkan Hachiko mengantarkan serta menjemputnya di stasiun. Para pemilik kios, pedagang kaki lima dan pejalan kaki serta petugas stasiun pun tercengang oleh tingkah laku Hachiko yang tidak biasa dilakukan oleh anjing biasa pada umumnya.
Semua orang disekitar Stasiun Bedridge menyayangi Hachiko dan selalu menyapanya seperti manusia. Sampai pada suatu hari Hachiko tidak menemukan kedatangan tuannya di stasiun pada pukul 17.00 seperti biasanya. Ternyata Parker Wilson meninggal karena serangan jantung pada saat mengajar, sementara Hachiko sepertinya tidak pernah mengerti perihal kematian tuannya yaitu Parker. Setelah Parker meninggal, Cate menjual rumahnya dan meninggalkan Bedridge sementara Hachiko dipelihara oleh anak perempuan Parker , Andy Wilson yang diperankan oleh Sarah Roemer.
Berulang kali Hachiko kabur dari rumah Andy untuk pergi ke stasiun, berharap ia akan menemukan tuannya kembali. Andy selalu menjemput Hachiko di stasiun hingga pada akhirnya Andy merelakan Hachiko pergi. Hachiko tinggal di stasiun di dalam gerbong kereta yang sudah tidak terpakai lagi dan pada pukul 17.00 ia akan duduk di bundaran depan stasiun menanti kedatangan tuannya. Keunikan tingkah laku Hachiko itu menarik banyak perhatian orang-orang sekitar, bahkan banyak tulisan yang mengenainya dimuat di Koran-koran sehingga kisah anjing ini menjadi kisah legenda dan orang-orang di sekitar memberinya makan secara bergantian.
Kesetiaan Hachiko bertahan hingga tahun ke sepuluh meninggalnya Parker sampai akhirnya pada musim dingin tahun ke sepuluh , Hachiko meninggal di bundaran stasiun pada tengah malam.


Karakter pada pemain utama yaitu Profesor Parker Wilson yang diperankan oleh Richard Gere. Professor Parker Wilson adalah seorang dosen pengajar seni. Dalam film ini karakter yang di tonjolkan oleh seorang Parker yaitu ia seorang bapak yang memiliki keluarga kecil dan sederhana, baik, penyayang keluarga terutama istri dan anak tunggalnya. Disini Parker juga memperlihatkan bahwa ia juga menyayangi hewan peliharaannya yaitu anjing tidaklain anjing yang ia berinama Hachiko. Selain itu Parker juga menjadi seorang Pengajar Seni di salah satu perguruan tinggi disana. Karakter yang melekat erat dalam diri Parker adalah ia adalah seorang yang pekerja keras meskipun dalam usianya kini ia tetap aktif bekerja. Secara fisik ia usia sudah setengah abad namun tetap terlihat muda, beribawa besar dan tetap aktif dalam bekerja.
Kemudian dilihat dari perkembangan kognitifnya karakter yang ada dalam diri Parker yaitu ia masih sangat baik dalam memori mengingat, dalam kreatifitas masih sangat baik apalagi dibidang seni musik ia sangat kreatif dalam menciptakan lagu untuk materi pengajarannya. Selain itu Parker juga dalam pendidikannya sangat baik. Dia sudah menyandang predikat sebagai seorang Profesor yang masih aktif bekerja dalam usia yang masih bisa dibilang produktif. Dalam kesehatan Parker memiliki kesehatan yang cukup tidak disangka yaitu penyakit jantung. Dalam kondisi ini memang dalam usianya kesehatan sangat rentan dengan penyakit bila tidak diselingi dengan olahraga. Namun dalam film ini Parker tidak pernah sama sekali memperlihatkan bahwa dirinya mempunyai kesehatan yang buruk malah sebaliknya ia masih kelihatan sehat dalam menjalani aktifitasnya sehari-hari yaitu dengan bekerja.
Dalam sosial emosionalnya Parke sangat baik dalam menjalin hubungan dengan orang-orang sekitar yaitu pada saat setiap ia pergi bekerja dengan setiap hari menaiki Kereta Api, orang-orang memiliki kios, pedagang sampai petugas kereta sudah mengenal baik sang Professor Parker. Dari sisi kedekatan emosional yang baik dengan orang lain,Parker juga memiliki ikatan emosional dengan sang istri bahkan dengan sang anjing Hachiko. Selain itu ikatan emosionalnya baik, Parker memiliki sosial yang tinggi dengan lingkungan sekitarnya.
Setelah saya selesai menonton film tersebut di dalam ceritanya sangat terdapat adanya kesetiaan yang begitu erat & terdapat perkembangan kognitifnya.Di dalam kesetian terdapat adanya rasa cinta yang begitu besar.Sebuah teori dupleks teori cinta yaitu duplex theory of love dari Robert J. Sternberg.Dalam istilah piaget, orang lebih suka mengasimilasikan informasi baru kedalam jalan cerita yang sudah ada daripada mengakomodasi cerita ke jalan cerita yang sudah ada tersebut.Komitmen adalah unsure dari kognitif.Dan menurut Sternberg pasangan cenderung merasa paling bahagia ketika segitiga mereka cukup mendekati cocok.



B.Gangguan Kepribadian Antisosial
Disini saya ingin menulis tentang gangguan kepribadian antisocial.Ketika anda mendengar berita mengenai tindak kejahatan yang mengemparkan pelakunya mempunyai pengalaman tindak kriminal yang begitu banyak.Dan ada kemungkinan bahwa orang yang melakukan kejahatan seperti itu mempunyai gangguan kepribadian yang didiagnosis sebagai gangguan kepribadian antisocial.Yang dapat kita cirikan dengan kurangnya rasa hormat akan moral dan aturan yang ada.Orang yang mengalami gangguan ini menyebabkan kebinasaan dalam masyarakat,sehingga menjadi focus dari sebagian besar penelitian.
Gangguan kepribadian antisocial merupakan gangguan yang secara umum menggelisahkan dengan estimasi prevalensi seumur hidup sebesar 4,5% pria dewasa dan 8% wanita dewasa.Karakteristik Cleckley mencakup atas 8 jenis yaitu :
• Tidak adanya rasa penyesalan atau rasa malu pada saat melakukan kekerasan kepada orang lain,
• Kurangnya penilaian untuk belajar dari pengalaman,
• Sangat egosentris dan tidak memiliki rasa cinta,
• Kurang respek terhadap orang lain,
• Implus,
• Tidak merasa kegugupan,
• Tidak dapat dipercaya,
• Tidak jujur dan tidak tulus.

Sifat utama kepribadian antisocial mencakup 6 macam,yakni :
 Kefasihan dalam berkomunikasi dan penampilan luar yang menarik,
 Rasa penghargaan diri yang sangat besar,
 Kecenderungan menyampaikan kebohongan,
 Kurangnya empati terhadap orang lain,
 Tidak ada penyesalan, &
 Keinginan untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.
Terdapat bukti-bukti yang mendukung pemikiran Cleckley yang menyatakan bahwa para antisocial adalah orang-orang yang cerdas dalam kemampuan verbal dan menggunakan kecerdasan mereka untuk masalah praktis.Kriteria ini meliputi rasa tidak hormat yang mendarah daging terhadap orang lain yang ditunjukan melalui tindakan sebagai ketidaktaatan hokum,ketidakjujuran, dan implusif.Orang yang mengalami gangguan tersebut mencakup :
a. Dapat bertindak semaunya
b. Agresif &
c. Sembarangan tanpa menunjukan rasa penyesalan.
Disini terdapat teori dari gangguan kepribadian antisocial seperti menggambarkan sebuah pola tingkah laku yang menetap dengan pengaruh yang sangat besar baik terhadap penderitanya maupun orang lain yang melakukan kontak dengannya.Saya akan memberikan penjelasan yang lebih akurat mengenai perkembangan gangguan tersebut.Dan saya disini akan mencoba menjelaskan segi perspektif psikologisnya dari gangguan antisocial yaitu berkaitan dengan hipotesis bahwa disebabkan oleh lemahnya saraf yang berkaitan dengan perilaku yang direfleksikan dalam pola pembelajaran dan perhatian yang abnormal.
Treatmen dari gangguan kepribadian antisocial :
Mengenai gangguan ini dapat disimpulkan jika penderita dating kepada klinisi sering kali hanya karena diperintahkan oleh pengadilan.Dengan mengikuti sesi terapi klien mungkin hanya mencoba untuk mengesankan seseorang hakim atau pengawas yang serius untuk melakukan perubahan .Klinisi mungkin akan kesulitan mengetahui apakah harus mempercayai klien atau tidak.Oleh karena itu tujuan dari terapi ini bukanlah untuk membantu orang lain merasa lebih baik tetapi lebih untuk memperburuk perasaan mereka terhadap diri sendiri dan situasi yang mereka hadapi.
Tetapi ketika proses terapetik berhasil, klien mulai merasa menyesal dan merasa bersalah akan tingkah lakunya selama ini dan diikuti oleh perasaan putus asa dan sedih yang harapannya dapat membawa perubahan yang positive dalam perilakunya.


Sumber :
1. Diane E. Papalia,Sally Wendkos Olds,Ruth Duskin Feldman.Human Development.Jakarta:Salemba Humanika 2009.
2. Richard P. Halgin,Susan Krauss Whitbourne.Psikologi Abnormal Jakarta:Salemba Humanika 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar